KISAH ORANGUTAN PEMABOK
Manusia dan bangsa kera, contohnya orangutan, ternyata mempunyai beberapa kemiripan dalam hal perilaku. Oleh karenanya, bangsa kera sering dijadikan obyek penelitian atau dijadikan hewan percobaan yang ada kaitannya dengan penyakit manusia. Satu contoh perilaku, kalau orangutan ketagihan alkohol.
Adalah Toto, nama orangutan jantan remaja, sebelum kami rawat merupakan binatang kesayangan salah seorang tenaga kerja asing dari Perancis yang bekerja pada sebuah perusahaan minyak di Kalimantan Timur. Menurut ceritera `perawatnya`, Toto sudah biasa minum minuman yang mengandung alkohol seperti apa yang diminum `tuannya` yang sering minum minuman keras. Kemanapun Toto pergi, ke dapur atau kamar, yang dicari hanyalah Beer, tak ada Beer, anggurpun jadi atau minuman keras buatan luar lainnya. Begitu melihat barisan botol aneh, langsung ditenggak habis, kadang sampai `teler`.
Setelah Yan Suryanan membawanya ke Pangkalan Bun akhir tahun 1989, Toto mempunyai perilaku yang lain. Sering murung, diam tak ada nafsu bermain, mudah tersinggung, kalau didekati temannya untuk bermain langsung akan menggigit, nafsu makan nyaris tak ada, dan badan semakin kurus. Kotoran diperiksa, tak ada cacing ataupun telur di dalam fecesnya. Beberapa buah-buahan dicoba diberikan, ditampiknya. Jajanan pasar hanya dicium, lantas dicampakkannya, roti atau kue yang mungkin menjadi makanan pokoknya ketika jadi anak angkat orang asing dicicipi saja tidak.
Akhirnya Drh Windarto memberikan obat perangsang makan untuk sapi pada Toto. Satu hari, belum kelihatan. Hari berikutnya, seperti kesetanan, Toto melahap segala makanan yang diberikan, kadang susu sebotol Aqua, 1,5 liter habis ditenggaknya.
Sedikit demi sedikit Toto mulai sembuh dari ketagihan alkohol. Mulai mau bermain sama kawan-kawan `senasib` di hutan, bercanda kuli, bergumul sumo ala orangutan, mulai bermain di pohon, membuat sarang walau belum sempurna, cari makanan di hutan waktu dilatih hidup mandiri di rimba.
Setahun sudah Toto dalam asuhan. Awal tahun 1991 tatkala buah kerantungan (durian hutan yang ada beberapa jenis) melimpah ruah di hutan, Toto meninggalkan Kamp Leakey berkelana di rimba. Dua kali karyawan berjumpa, dia sedang asyik makan durian yang berserakan di dasar hutan.
Mungkin `hobi` Toto menenggak alkohol tersalurkan kembali atau ketagihan, saat mencicipi durian yang gratis. Durian yang baunya harum menyengat dan bisa buat orang `teler`. Toto pun tak mau datang lagi ke kamp. Mungkin selalu menunggu, kapan buah durian tiba lagi.
Ah…kau TO ! Ada-ada saja, jangan sampai ketagihan durian, soalnya durian berbuah setiap 3 tahun sekali. Selamat jalan TO!.
0 komentar:
Posting Komentar