23 Agustus 2009

Islam dan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, di dalam air, di permukaan tanah, di udara, mulai dari kutub utara dan selatan hingga di daerah khatulistiwa. Sebagai contoh sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya. Sumber daya alam yang diciptakan oleh Allah SWT, berjenis-jenis yang ada di permukaan bumi ini, seperti yang telah difirmankan dalam Quran Surat an Nahl, ayat 31, yang berbunyi : “ ... apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang mengambil pelajaran”.
Banyak sekali yang dapat kita petik dari alam ini, baik pemanfaatannya maupun hubungan timbal balik satu mahluk hidup yang satu dengan yang lain. Dan semuanya dalam keadaan yang seimbang.
Sebagai agama ”wahyu” juga telah mengatur keberadaan sumber daya alam untuk kepemilikan, pemanfaatannya dan pengelolaan. Jenis kepemilikan atas sumber daya alam terdiri dari :
1. Kepemilikan individu (mikl fardhiyah).
2. Kepemilikan umum (milk ’ammah).
3. Kepemilikan negara (milk daullah).

Terminologi konsep kepemilikan dalam Islam ini memang tidak berbeda dengan konsep konvensional yang kini berkembang. Akan tetapi, secara substansi dan implementasi konsep kepemilikan (property right) menurut ajaran Islam berbeda signifikan. Islam mengakui kepemilikan individu/swasta akan tetapi tidak boleh memilikinya.
Pemanfataannya pun hanya diperbolehkan pada batas tertentu agar tidak menimbulkan kerusakan sumber daya alam yanga ada, seperti yang dijelaskan dalam Quran Surat Ar Rum : 41), yang berbunyi “ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali“.
Oleh karenanya, Islam sangat menganjurkan, bahwa pengelolaan sumber daya alam itu haruslah berkelanjutan, bermanfaat bagi kehidupan. Dan allah tegas-tegas memperingatkan bahwasanya, bahwa manusia dilarang keras melakukan kerusakan di muka bumi ini, seperti yang tercantum dalam Al Quran Surat Al Araaf ayat 56 yang berbunyi: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan . Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
Berkebalikan dengan konsep ekonomi liberal yang bukan sekadar menguasai, akan tetapi boleh mengeksplotasi tanpa batas bahkan memperjual belikan dengan pihak lain dengan mengabaikan negara pemiliknya. Islam juga mengakui kepemilikan umum/bersama seperti barang tambang, tanah, sumber air (sungai, mata air), lautan dan biotanya (QS An Nahl:14) dan seterusnya, namun ada batasan dalam pemanfaatannya, dan tidak berlebihan (QS Al Furqon: 67).
Sudah jelas dalil dalam Islam mengenai pemanfaatan sumber daya alam, dan tidak dapat ditawar lagi. Dan tentu apabila terjadi pelanggaran, bila memanfaatkan dengan berlebihan, alam sudah memperingatkan kepada kita semua, bencana yang silih berganti menerpa umat manusia. Sekarang bagaimana, sebagai siswa yang akan meneruskan pembangunan, harus berpikir ke depan, mulai saat ini, agar alam itu ramah kepada kita, memberikan apa yang kita perlukan, tanpa merusak, tanpa merubah bentangan alam. Kita harus yakin, bahwa manusia dapat hidup berdampingan dengan alam secara harmonis, saling menguntungkan, tanpa mengganggu dan tanpa merusak (Gambar diambil dari karya Don Bason)

09 Agustus 2009

Jalan Sama Walikota Surabaya

(Lihat Gambar: Gak jauh dari Pusat Kota Surabaya, bisa melihat sekumpulan burung pantai yang banyak, dan berdayung di sungai serta menelusuri hutan mangrove .. )
Kadang aku agak sulit untuk berbincang-bincang dengan para pejabat pemerintahan, entah kenapa, atau memang nggak punya bakat kali yak. Tapi Minggu lalu tanggal 9 sgustus 2009, aku ditarik sama Arief dari Sampoerna untuk bergabung dengan rombongan Walkot, yah mau gak mau jalan juga untuk meresmikan Pos Pantau Hutan Mangrove di Kelurahan unung anyar Tambak, Suroboyo.

Ceriteranya memang agak sedikit panjang, yang hamper 8 beluan ini jumpa dengan Drs Bambang, walkot SUB ini. Karena dari pemkot, menghendaki adanya kawasan lindung di Pamurbaya singkatan dari Pantai Timur Surabaya. Nah singkat ceritera sering datang dan pergi, presentasi ke jajaran pemkot, mblusuk-mblusuk ke hutan mangrove bersama dengan para volunteer di SUB untuk pengamatan flora dan fauna, sosek untuk melihat kelayakan.

Nah singkat ceritera lagi, hasil pengamatan itu dipresentasikan lagi dan lagi, dan mengundang para kuli tinta dan kuli kamera dan kuli vedio, untuk mempertontonkan hasil kajian di pamurbaya ini. Akhirnya dari situlah memulai ada gerakan masyarakat. Mulai dari petani tambak, para RW para lurah, camat, kepaladinas, di bawah komeandan pak walkot sub ini, jala semua. Mulai dari pembangunan pos pantau dan kegiatan lain seperti penanaman mangrove, pendidikan lingkungan semua berjalan lancar. Melihat antusias masyarakat, aku jadi kagum. Sebenernya masyarakat kecil itu “opo jarene petinggi”, hayoo berbuat baek untuk lingkungan, rakyat pasti hayoo wae. Angger ora ngrugek ake uripku ..

Pada tanggal tersebut di ataslah, aku jalan bareng walkot, satu perrahu, juga sama Bu Camat Kanthiaku salaman dek-nen isih kelingan “ow dari yapeka tho”, terus memperkenalkan ke semua peserta dalam perahu, ini lho peneliti kita yang bantu pengamtan di sini” dan aku nggak mem[erkenalkan diri, pak walkot yang memperkenalkan dan menjelaskan kegiatan yang dilakukan ke semua tamu, termasuk di dalamnya ada para rector dari UPN SUB dan Univ Hang Tuah SUB juga.

Memang asyik, menelusuri sungai ini, masih banyak dijumpai bebrbagi jenis burung, ikan glodog yang besar, dan aku sudah jarang menemukan di beberapa hutan bakau yang aku kunjungi. Dan acara itu diikuti beberapa instansi, sekolah, kelompok masyarakat, mahasiswa lebih kurang ada kali 100 orang. Dan semuanya bergliran menanam mangrove. Perlu dilakukan sesering mungkin pak Wali, untuk memberikan rasa bertanggung jawab masyarakat terhadap kawasan mangrove, karena beberapa daerah sudah diplot berbagai perusahaan real estate untuk dijadikan perumahan amat sangat mewah sekali seperti pakuwon city, palm beach dan masih banyak lagi.

Semoga, semua menyadari pentingnya keberadaan mangrove di SUB, untuk saat ini, besok hari, lusa dan masa depan nggak hanya untuk kita tapi kali aja anak cucu cicit cucut cecet masa yang akan datang .. amien ..

Salam
Ehw Gunung Anyar (SUB)

07 Agustus 2009

Gajah vs Manusia


Konflik Gajah dengan manusia, rupanya sudah terjadi sejak dua abad silam lebih, khususnya di Sumatera. Adalah sebuah tulisan Raden Ronggowarsito, seorang Pujangga Besar yang mengisahkan mengenai pertempuran antara gajah dan manusia. Kisah dongeng itu berupa sebuah tembang dalam bahasa Jawa.

Dikisahkan sebuah konflik antara gajah dan manusia, perburuan dan pembunuhan gajah yang dilakukan manusia sering terjadi. Nah saat itulah, muncul seekor gajah yang merupakan jelmaan dari Dewa Gajah (Dewa Ghana). Gajah putih ini mengobrak-abrik perkampungan. Terpaksa di sebuah kerajaan kecil yang diceritakan itu, mendatangkan beberapa prajurit, dan prajurit tak dapat membendung amukan Sang Dewa Ghana, semua dapat dikalahkan oleh gajah putih itu.

Terpaksa mendatangkan seorang satria dari Pulau Jawa, yang sakti mandraguna dan bernama Raden Sutasoma. Terjadilah pertempuran antara Gajah Putih dengan Sang Ksatria. Ringkas ceritera, Gajah putih tersebut kalah dan mati terbunuh, namun setelah gajah itu tumbang, munculah sang dewa. Dan dewa ghana serta sang ksatria, melakukan gencatan senjata.

Maka kedua mahluk yang berbeda itu, mengadakan pertemuan dan membuat sebuah perjanjian. Di sepakatilah sebuah perjanjian antara Gajah yang diwakili Dewa Ghana, dan manusia diwakili oleh Sutasoma. Dalam perjanjian tersebut, disepakati bahwa manusia dan gajah melakukan pembagian lahan di Hutan yang masih lebat dijadikan tempat tinggal Gajah, dan lahan yang sudah terlanjur jadi tempat tinggal dan pertanian, dijadikan tempat tinggal manusia, selain itu disepakati saling menghormati antara manusia dan satwa gajah. Gajah tidak boleh mengganggu manusia, dan sebaliknya manusia tidak boleh mengusik ketenangan gajah di dalam hutan.

Maka setelah itu, terjadilah kehidupan yang damai, berbagi kehidupan antara satwa dengan manusia, dan ada sebuah perjanjian, apabila terjadi pelanggaran, maka masing2 akan mendapatkan hukuman, baik manusia maupun gajah. Ini merupakan cikal bakal sebuah pemikiran dan konsep mengenai kawasan pelestarian, dan tulisan Raden Mas Ronggowarsito ini, rupanya lebih dulu bila dibandingkan dengan penetapan kawasan kawasan konservasi alam pertama di AS, yaitu di Yellow Stone. (Illustrasi FFI Aceh)

05 Agustus 2009

Puisi Untuk Anakku di Aceh

Jangan Bersedih “ La Tahzan”

Hai anak-anakku,
Jangan lah engkau bersedih
Masa lalu adalah pelajaran
Masa lalu adalah kenangan

Bencana demi bencana telah kau hadapi
Kehilangan sanak keluarga pernah kau alami
Kesedihan dan airmata sudah sering membasahi pipi.

Janganlah engkau bersedih
Karena semua sudah ada yang mengatur
Untuk apa kau bersedih
Bila hanya menambah hati ini pedih

Jangan lah kau bersedih, anakku ...
Saat ini tataplah masa depanmu
Angkat tanganmu...
Singsingkan baju mu ..
Ambil cangkulmu ...
Tanam bibit pohonmu ..
Karena menanam pohon adalah salah satu amal jariyah yang pahalanya terus mengalir ...

La Takhaf Wa La Tahzan,
Jangan takut dan jangan bersedih ..
Hadapi semua tantangan dalam hidup…
Karena Allah SWT selalu dekat dengan kita di mana saja, dan kapan saja ...
(Sabang, Mei 2009)

01 Agustus 2009

Ketika Buat Buku Pendidikan Pelestarian Alam di Aceh


Sebuah pengalaman yang tersendiri, ketika aku membantu membuat buku pelajaran siswa SMA dan sederajat, khusus untuk di Aceh. Betapa tidak broer, materinya sedikit berbeda, amaksudnya cara penyampainnya. Kalau yang sudah2, ane sih nyantai saja dengan menulis artikel, materi dan beberapa pemmahaman dan istilah tentang lingkungan.

Kalau untuk guru SD dan SMP yang terintegrasi, mudah, karena tinggak melihat buku pelajaran, lantas ane memberikan metode pembelajarannya saja, sehingga dapat menambah wawasan guru mengenai pembelajaran PLH. Cincay kalau nyang entu ..


Nah sekarang ane harus menyusun materi untuk siswa SMA yang terpisah, maksudnya buku ini akan dijadikan muatan lokal. Gue mikir, biar berani tampil beda, dengan artikel atau issu yang lagi hot. Makanya aku mencari berita sebanyak-banyaknya dari berbagai majalah, koran, website atau artikel dan makalah dari berbagai media. Nah itulah yang gue jadiin bahan bacaan para siswa. Gue berpikir, memberikan materi pembelajaran bauat siswa harus yang up to date. Seperti Hadist Rosullullah yang mengatakan "didiklah anak-anakmu karena mereka lahir pada jaman yang berbeda denganmu". Ini artinya cuy, bahwa memberikan materi pelajaran harus berkembangh, sesuai dengan isu lingkungan yang sedang terjadi.

Sekali lagi ada PR besar, ,materi pelajaran itu harus dikaitkan dengan Al Quran dan Hadist. Wow, harus buka-buka alquran dan mencari surat dan ayat yang terkait dengan mater8i yang aan disampain. Mikir2 kayak membuat khutbah Jumat atau inget waktu melakukan safari rhamadan, berkunjung ke sekolah dan masjid.

Tapi alhamdulillah, semuanya selesai dan beres, dan membuka mata, telinga dan pikiran, bahwa semua permasalahan lingkungan, peringatan yang terkait dengan alam atau ayat-ayat yang banyak membahas tentang kehidupan, Ya Allah, sungguh, semuanya telah Engkau peringatkan kepada semua manusia, bahwa semua kejadian di alam ini, perubahan yang ada di bumi ini karena ulah manusia, seperti dalam Surat Ar Ruum, "telah nampak tanda-tanda kerusakan di permukaan bumi ini karena ulah manusia ...".


Masih banyak hal yang tak mungkin aku ceritakan, hanya sebgai pengingat, bahwa kita harus berubah. Dan itu yang aku sampaikan pesan-pesan dalam buku yang aku tulis (sebenernya aku hanya meramu, mengolah) dari berbagai sumber menjadi sebuah bacaan utnuk siswa.


Brother and Sister, sekelumit pengalamanku, menulis buku untuk siswa sekolah es em a. Nah pekerjaan masih menanti lagi, untuk kelas dua dan tiga es em a. InsyaAllah, semua akan lancar. Ya Allah Yang Maha Tahu, Yang Maha Perkasa, hanya kepada Engkaulah aku memohon, semoga buku yang aku tulis itu bermanfaat bagi umat, dan paling tidak mengingatkan kepada manusia, akan sebuah perubahan di alam yang telah nampak, telah terjadi, seperti yang Engkau firmankan dalam Kitab Suci Al Quran.

Banda Aceh, 1 Agustus 2009.

AKU DAN SISWOYO

AKU DAN SISWOYO
Aku dan Sis tahun 1983, waktu pertama kali melakukan penelitian orangutan, Dia meninggal saat melahirkan anak, terlulu sering melahirkan. Biasanya orangutan, jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lain 5-7 tahun. Tapi Sis kurang dari 4 tahun. Maklum setiap harii di Camp, badan subur dan jantanpun sering menaksirnya. Saat melahirkan ari-arinya ketinggalan, terinfeksi setelah ditemukan sudah koma. Siswoyo punya anak 3, Siswi, Simon dan Sugarjito.