22 Oktober 2008

MALARIA PADA ORANGUTAN


Ceritera Nomor 11.
MALARIA PADA ORANGUTAN.

Penyakit Malaria yang disebabkan oleh virus plasmodium yang hidup pada sel darah merah dan disebarkan oleh nyamuk, dapat ditemukan pada bangsa mamalia seperti manusia dan bangsa monyet atau kera. Kecuali Plasmodium berghei dan Plasmodium vinckei yang ditemukan pada tikus Afrika yang disebarkan oleh binatang mengerat.

Pada bangsa kera, penyakit malaria yang disebabkan oleh plasmodium, hampir mirip dengan plasmodi um yang hidup pada sel darah merah manusia. Misalnya Plasmodium rodhaini yang menyerang simpanse, mirip dengan Plasmodium malariae yang menyerang manusia. Atau Plasmodium vivax pada manusia, mirip dengan Plasmodium cynomologi pada bangsa kera. Sedangkan pada orangutan yang selama ini dilakukan penelitian, baik pada orangutan liar, peliharaan atau di kebun binatang, telah diketemukan 2 jenis plasmodium, yaitu Plasmodium pitheci dan Plasmodium silvaticum. Dan keduanya belum ada penelitian apakah kedua malaria yang menyerang orangutan mirip dengan plasmodium yang menyerang pada manusia, misalnya Plasmodium vivax, Plasmodium malariae atau Plasmodium falciparum.

Ini mungkin merupakan informasi baru, dan perlu penelitian lebih lanjut, bahwa orangutan rehabilitasi di Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan hasil sitaan dari masyarakat, terserang malaria. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium di RS Pangkalan Bun, ternyata darah orangutan tersebut ditemukan Plasmodium vivax yang hidup pada manusia. Dengan gejala penyakit pasien panas setiap sore dan panasnya mencapai 39 derajat celsius, badan lemas, nafsu makan kurang dan keinginannya hanya tidur. Merupakan tantangan baru bagi ahli parasit maupun primata.

2 komentar:

fachruddin mangunjaya mengatakan...

good blog.. mas itu siapa yang dibawah tetek ibunya? apakah itu sugarjito atau anaknya uyuk?

bagus mas blognya, kerjain terus biar banyak yang tahu.

salam

Edy Hendras Wahyono mengatakan...

Trims Rud, kalau ada masukan silahkan dikomentasi, artikelku tentang orangutan masih ada sekitar 30an...

AKU DAN SISWOYO

AKU DAN SISWOYO
Aku dan Sis tahun 1983, waktu pertama kali melakukan penelitian orangutan, Dia meninggal saat melahirkan anak, terlulu sering melahirkan. Biasanya orangutan, jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lain 5-7 tahun. Tapi Sis kurang dari 4 tahun. Maklum setiap harii di Camp, badan subur dan jantanpun sering menaksirnya. Saat melahirkan ari-arinya ketinggalan, terinfeksi setelah ditemukan sudah koma. Siswoyo punya anak 3, Siswi, Simon dan Sugarjito.