MENGAPA ORANGUTAN HARUS DILINDUNGI ?
Dilihat dari segi ekonomi, orangutan tidak mempunyai nilai apa-apa. Namun, kini pemikiran itu berubah. Nilai ekonomi tak hanya dapat dilihat dari nilai jual di pasaran tetapi dapat dilihat juga dari sisi lain.
Di alam, mereka hanya seolah sebagai penghias kehidupan, pelengkap alam seperti halnya satwa lain yang menghuni hutan hujan tropis. Kadang-kadang orang menganggap “gila” kepada orang-orang yang melakukan kegiatan penelitian, pelestarian dan rehabilitasi orangutan. Berapa juta atau bahkan milyaran rupiah dana yang sudah dihabiskan untuk menyelamatkan satwa ini.
Pernah suatu ketika saya ditanya oleh seorang notaris di Pangkalan Bun. Apa keistimewaannya orangutan, mereka hanya binatang, sama dengan binatang lain. Sedangkan dana yang dikeluarkan untuk mengurus orangutan, jutaan atau mungkin sudah milyaran. Sedangkan manusia masih banyak yang kelaparan, kurang pendidikan, tidak ada tempat tingggal dan sebagainya. Apa istimewanya ?
Pertanyaan itu sungguh menggelitik. Padahal orang seperti dia mungkin tahu atau memang tidak tahu sama sekali. Dari mana saya akan mengawali? Dengan singkat saya katakan bahwa urusan manusia itu tentu ada bagiannya sendiri, yaitu Menteri Sosial, Menteri Pendidikan atau pemerintah. Sedangkan urusan orangutan yang perlu diselamatkan, tentu mempunyai latar belakang sendiri.
Maka saya menjelaskan dengan gamblang dari berbagai sisi. Kalau dikembangkan ekowisata orangutan tentu akan memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Dampaknya tentu ada di bidang perekonomian. Untuk kesejahteraan umat, hutan yang paru-parunya bumi kalau tidak diselamatkan, maka akan terjadi bencana alam, banjir, menipisnya oksigen, hama, dsb. Sedangkan hutan kalau tak ada penghuni tentu kelangsungan hidupnya akan terbatas karena tak ada yang membantu dalam regenerasi hutan.
Mungkin sedikit menggurui, tapi itulah kenyataan bahwa di kalangan masyarakat awam yang kurang paham akan konservasi atau pelestarian, tentu akan selalu banyak pertanyaan semacam itu. Fakta di lapangan yang telah dilakukan oleh Prof. Galdikas tentang penyebaran biji oleh orangutan menunjukkan bahwa kera merah ini menyebarkan lebih dari 35 jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi penting bagi kehidupan umat manusia. Misalnya, berbagai jenis buah yang belum dibudidayakan, jelutung sumber karet alam sebagai bahan dasar permen karet dan berbagai jenis meranti.
Kemudian timbul pertanyaan dari berbagai kalangan, mengapa orangutan harus dilindungi? Tak hanya orang dewasa saja yang menanyakannya, anak-anak sekolah juga melontarkan pertanyaan yang sama saat saya melakukan penyuluhan,. Tentunya menjawab pertanyaan itu dengan berbagai cara, tergantung untuk siapa jawabannya.
Bagi anak-anak, tentunya berbeda. Mereka diberikan illustrasi tentang hubungan timbal-balik antara manusia dengan lingkungannya. Makhluk hidup yang satu tergantung dengan mahluk hidup yang lain. Bila salah satu musnah maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya penjelasan semacam ini dilakukan dengan memberikan permainan “jaring-jaring kehidupan” kepada mereka
Contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari ditunjukkan. Misalnya, musnahnya burung dodo di Kepulauan Mauritus. Dampaknya bagi kehidupan terlihat 100 tahun kemudian, yaitu dengan hilangnya tumbuhan Calvalia major, dimana pertumbuhannya memerlukan bantuan pencernaan burung tersebut.
Kemungkinan juga orangutan mempunyai peranan demikian. Tumbuhan yang dimakan langsung ataupun tidak dibantu oleh orangutan dalam penyebarannya. Penelitian tentang tumbuhan apa saja yang menggantungkan orangutan dalam perkembangbiakannya memang belum ada.
Saya sendiri pernah melakukan sebuah percobaan, yaitu menanam biji duku hutan yang jatuh langsung dan biji yang berada pada kotoran orangutan. Secara nyata, bahwa biji yang keluar bersama kotoran orangutan, pertumbuhan kecambahnya lebih cepat dari pada yang saya ambil langsung dari pohon.
Contoh kecil ini dapatlah menjadi sebuah illustrasi, bahwa suatu tumbuhan memerlukan sebuah media untuk tumbuh. Benalu akan cepat tumbuh bila melalui pencernaan burung Prenjak dan sulit untuk tumbuh bila ditanam langsung dari biji yang diambil dari pohon tersebut. Masih banyak contoh kejadian alam semacam itu, satu sama lain saling menggantungkan untuk pertumbuhan.
0 komentar:
Posting Komentar