05 Agustus 2011

Wisata Goa, Wisata Alam dan Sejarah


Musim liburan nyaris tiba, sebentar lagi anak-anak kita, keponakan atau saudara yang masih duduk di bangku sekolah akan libur. Sebagai orangtua, akdang kebingungan untuk ngajak putra putri tercinta untuk mengisi liburan. Kadang ada juga orangtua yang tak begitu pusing, karena nak-anaknya sudah mempunyai acara sendiri, dengan melakukan kegiatan atau berkunjung ke saudara di tempat lain atau berkunjung ke kerabat di desa atau kota untuk menikmati liburan.

Di beberapa kota, liburan bisa dibilang mahal, membayar tiket masuk atau ikut permainan yang ada di lokasi hiburan. Namun ada juga yang murah meriah tanpa harus mengeluarkan kocek dalam, karena anak- anak senang bermain di alam dengan berbagai kreatifitas, terutama yang tinggal di daerah. Boleh jadi ada beberapa siswa yang mengisi liburan dengan magang, atau bekerja untuk mencari pengalaman dan sekaligus menghasilkan, untuk tambahan uang jajan.

Wisata ke Goa, banyak bertebaran di negeri ini. Di setiap daerah ada goa buatan, yang memang sengaja dibangun untuk berlindung ketika perang meletus. Katakanlah Goa jepang, Goa Belanda yang dibangun dengan berbagai tujuan. Selain untuk berlindung dari serangan musuh, juga untuk menahan dan memenjarakan, atau bahkan penyiksaan para pemberontak (istilah penjajah), namun mereka adalah pejuang kemerdekaan (bagi bangsa Indonesia).

Ada juga Goa alam, memang terbentuk oleh alam, proses alam yang terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Sehingga bentuknya beraneka dan ruangan di dalamnya juga ada yang luas, ada pula yang sempit. Malah sering kali terdapat sungai di dalamnya. Banyak contoh Goa alam yang ditemui dengan fenomena alam yang mengaggumkan.

Khusus Goa yang dibuat untuk perlindungan, di beberapa daerah ada. Namun yang cukup terkenal adalah Goa Jepang di Bukit Tinggi atau Goa di Taman Hutan Raya Ir H. Juanda, di Bandung Utara. Goa-goa itu dibangun sedemikian rupa, dengan lorong yang panjang, lurus kadang berkelok, dan penuh dengan jebakan dan tempat peristirahatan para jendral, tempat pengendalian peperangan, serta penjara bagi “musuh”para penjajah.

Kalau berkunjung di Bandung, lokasi ada di Bandung Utara, tepatnya di Dago Pakar, di dalam kawasan Tahura Ir H. Juanda. Lokasi memang nyaman, adem serta kelebihannya, selain belajar mengenai sejarah mengenai perjuangan para pejuang kemerdekaan, dalam kawasan itu juga belajar dengan kehidupan flora dan fauna. Sekaligus belajar sejarah dan pengetahuan alam. Selain Goa Jepang, dalam kawasan konservasi itu juga ada Goa Belanda.

Kawasan yang terletak di daerah tangkapan hujan itu, namun sudah padat penduduk, mudah dijumpai, dan sudah ada dalah peta daerah tujuan wisata di bandung dan sekitarnya. Mengenai pemandu, jangan khawatir. Anda begitu masuk dan membeli tiket, sudah ada pemandu yang menawarkan jasanya, untuk mengantar dan menjelaskan alam dan lingkungan yang ada di sana. Anda tinggal mau belajar atau mengetahui tentang apa, sejarah atau alam. Pemandu di sana sudah ada 4 orang yang khusus sejarah dan 3 orang untuk belajar biologi. Artinya para pemandu itu sudah dilatih mengenai alam yang ada di sekitarnya.

Wisata ini sangat menarik bagi pendidikan sejarah dan alam lingkungan. Didukung dengan jalan yang naik turun, bagus untuk olahraga, juga pohon besar dan rindang sudah dikasih label bahasa ilmiah, jauh dari panas yang terik, serta didukung dengan suasana yang sejuk, khas dari bumi Parahiyangan yang ada di sebelah utara ini. Biaya tak mahal, namun memiliki nila sejarah yang besar. Agar kelak anak-anak memahami arti sebuah perjuangan bangsa ini, serta kegiatan yang melindungi kawasan tangkapan hujan yang menjadi sumber mata air untuk menghidupi warga Bandung.
(dimuat di : http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=19033, Minggu, 19-06-2011 11:28:30 oleh: Edy Hendras W
Kanal: Wisata

0 komentar:

AKU DAN SISWOYO

AKU DAN SISWOYO
Aku dan Sis tahun 1983, waktu pertama kali melakukan penelitian orangutan, Dia meninggal saat melahirkan anak, terlulu sering melahirkan. Biasanya orangutan, jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lain 5-7 tahun. Tapi Sis kurang dari 4 tahun. Maklum setiap harii di Camp, badan subur dan jantanpun sering menaksirnya. Saat melahirkan ari-arinya ketinggalan, terinfeksi setelah ditemukan sudah koma. Siswoyo punya anak 3, Siswi, Simon dan Sugarjito.