05 Agustus 2009

Puisi Untuk Anakku di Aceh

Jangan Bersedih “ La Tahzan”

Hai anak-anakku,
Jangan lah engkau bersedih
Masa lalu adalah pelajaran
Masa lalu adalah kenangan

Bencana demi bencana telah kau hadapi
Kehilangan sanak keluarga pernah kau alami
Kesedihan dan airmata sudah sering membasahi pipi.

Janganlah engkau bersedih
Karena semua sudah ada yang mengatur
Untuk apa kau bersedih
Bila hanya menambah hati ini pedih

Jangan lah kau bersedih, anakku ...
Saat ini tataplah masa depanmu
Angkat tanganmu...
Singsingkan baju mu ..
Ambil cangkulmu ...
Tanam bibit pohonmu ..
Karena menanam pohon adalah salah satu amal jariyah yang pahalanya terus mengalir ...

La Takhaf Wa La Tahzan,
Jangan takut dan jangan bersedih ..
Hadapi semua tantangan dalam hidup…
Karena Allah SWT selalu dekat dengan kita di mana saja, dan kapan saja ...
(Sabang, Mei 2009)

0 komentar:

AKU DAN SISWOYO

AKU DAN SISWOYO
Aku dan Sis tahun 1983, waktu pertama kali melakukan penelitian orangutan, Dia meninggal saat melahirkan anak, terlulu sering melahirkan. Biasanya orangutan, jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lain 5-7 tahun. Tapi Sis kurang dari 4 tahun. Maklum setiap harii di Camp, badan subur dan jantanpun sering menaksirnya. Saat melahirkan ari-arinya ketinggalan, terinfeksi setelah ditemukan sudah koma. Siswoyo punya anak 3, Siswi, Simon dan Sugarjito.