10 Februari 2012
JALAN JALAN KE DANAU SENTARUM KALBAR
Begitu mencapai di puncak Bukit Kenangan, yang berada di Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum, saya hanya berucap, indah sekali. Hamparan hutan yang masih hijau, dan disekat dengan perairan, yang berliku liku, di dalam benak saya, sangat bagus untuk berpetualang di sela-sela hutan itu. Memang kebetulan pas air pasang, sehingga rawa yang ada tergenangi dengan air.
Itulah Danau Sentarum, yang telah ditetapkan sebagai kawasan taman nasional pada tanggal 4 Februari 1999, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 34/Kpts-II/99 tentang perubahan fungsi Suaka Margasatwa, kawasan Hutan Produksi dan kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi seluas 129.700 ha dan penunjukkan areal penggunaan lain seluas 2.300 ha, yang terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Kapuas Hulu, Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Barat, menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Danau Sentarum. Hingga akhirnya luas taman nasional ini adalah 129.700 hektar.
Secara geografis terletak pada 0000'-0059' Lintang Utara dan 111007'-112016'29" Bujur Timur dan secara administratif berada di enam wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Badau, Kecamatan Batang Lupar, Kecamatan Embau, Kecamatan Empanang, Kecamatan Selimbau dan Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat.
Untuk menuju ke Danau Sentarum, kini tidaklah sulit. Penerbangan dari Pontianak 1 minggu ada 4 kali penerbangan ke Putusibau. Kemudian dari Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu ini, menuju ke Danau sentarus dapat ditempuh dengan jalan darat selama 3-4 jam, ke Kecamatan Lanjak.
Dari ibukota kecamatan ini, dimulai berpetualang menelusuri Danau Sentarum. Berbagai jenis burung dapat ditemukan, primata dan bekantan, juga masih dapat ditemui di beberapa titik. Hal ini yang perlu dikembangkan menjadi sebuah paket wisata.
Namun Danau Sentarum, tidak sepanjang tahun digenangi dengan air. Saat musim kemarau, hanya sungai-sungai kecil saja yang membentang dan mengalir ke Sungai Kapuas, dan saat ini ikan sangat melimpah dan penduduk panen raya. Sedangkan bila musim penghujan, masyarakat paceklik, karena sulit untuk memancing ikan.
Menurut beberapa pengamat, Danau Sentarum menampung lebih kurang 25% air Sungai Kapuas, sehingga sangat membantu untuk menampung air sungai yang terpanjang di Kalimantan itu, sebelum dialirkan ke muara. Tidak terbayangkan bila danau itu rusak, maka Pontianak akan menerima limpahan sungai yang mengalir dari hulu, tanpa harus disinpan di danau tersebut.
Ancaman demi ancaman, tentu selalu ada, sebagian hutan yang berfungsi sebagai daerah penangkap hujan, sudah berubah menjadi berbbagai kepentingan, seperti perkebunan. Sangat diperlukan perhatian lebih untuk menjaga kelestarian hutan yang ada di sekelilingnya.(Foto : Edy Hendras W)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar