30 Oktober 2009

Ajari Aku Menanam Pohon


Bapak yang budiman
Ajarkan aku menanam pohon
Agar dunia ini rindang
Agar lingkungan ini nyaman
Agar aku belajar bisa tenang

Bapak yang berpikir ke masa depan
Aku tak tahu pohon pilihan
Aku belum berpengalaman menanam yang baik
Aku tak mengerti cara merawat yang benar
Oleh karenanya ajarkan aku menanam pohon

Bapak yang cinta lingkungan
Aku menyadari alam dan
lingkungan kami rusak
Aku mengerti bahwa itu adalah
ancaman untuk kehidupan
Aku mengalami bencana yang
pernah menerjang
Oleh karena itu ajari aku menanm pohon agar hidupku ke depan lebih baik

Bapak yang berjiwa besar
Ajarkan aku bagaimana menjadi orang yang bijak
Orang yang adil
Orang yang bertanggung jawab
Dalam memperlakukan alam

Bapakku, hidupku masih panjang
Untuk mengarungi kehidupan
Aku ingin belajar untuk menghadapi tantangan

Seperti pesanmu, bapak tua,
Semua orang adalah guru
Semua tempat adalah sekolah
Berilah pesan bijak kepada kami
Berilah warisan ilmu kepada kami
Tinggalkan lingkungan yang asri
Terima kasih … bapak tua ..
(Bireun, Oktober 2009)

1 komentar:

L. Pralangga mengatakan...

Menananm untuk masa depan bukan hanya menjadi pilihan bagi "pohon uang" namun juga pohon sungguhan yang memberikan kita keseimbangan alam dan terhindar dari "climate change" yang selama ini menjadi sumber banyak petaka alam..

Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari afrika barat!

AKU DAN SISWOYO

AKU DAN SISWOYO
Aku dan Sis tahun 1983, waktu pertama kali melakukan penelitian orangutan, Dia meninggal saat melahirkan anak, terlulu sering melahirkan. Biasanya orangutan, jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lain 5-7 tahun. Tapi Sis kurang dari 4 tahun. Maklum setiap harii di Camp, badan subur dan jantanpun sering menaksirnya. Saat melahirkan ari-arinya ketinggalan, terinfeksi setelah ditemukan sudah koma. Siswoyo punya anak 3, Siswi, Simon dan Sugarjito.