16 Januari 2013

PESAN DARI ALAM

Petani Durian di suatu daerah di Sumatera Utara mengeluhkan, akhir-akhir ini produk duriannya turun. Panen durian tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi masyarakat itu, tidak tahu apa penyebabnya. Mungkinkah karena pohon durian itu sudah tua, dan harus diganti dengan durian yang muda. Atau ada factor lain? Pertanyaan demi pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Di sisi lain, tak jauh dari kebun-kenun durian masyarakat, banyak kandang kandang yang berisikan kelelawar, yang ditangkap dan diperjualbelikan. Kelelawar yang ditangkap tersebut, konon memiliki khasiat untuk suatu penyakit tertentu, dan keperkasaan kaum pria. Itu konon kbabarnya. Dua kasus yang berbeda, namun hal tersebut menurut beberapa ahli, memiliki keterkaitan. Satu menangkap untuk diperjualbelikan, namun di sisi lain hasil perkebunan berkurang. Nah akibat dari penangkapan kelelawar tersebut, mengakibatkan turunnya hasil durian, karena kelelawar mempunyai peranan dalam penyerbukan. Perantara penyerbukan, berkurangnya satwa yang membantu proses penyerbukan, cepat atau lambat, berdampak pada panen buah yang penyerbukannya dibantu oleh satwa lain. Alam diciptakan untuk saling ketergantungan mahluk hidup yang satu dengan yang lain. Salah satu hilang, maka hilang pula mahluk hidup yang lain. Karena keseimbangan dalam kehidupan itu terganggu. Banyak hal, di alam terjadi kejadian yang tidak terjadi sebelumnya, konflik satwa. Satwa karnivora masuk kampung memangsa satwa peliharaan, atau kalau sudah “terpaksa” memangsa manusia. Sekawanan Gajah, memasuki perkebunan, perladangan memakan semua tanaman palawija, jagung, kebun yang ada. Malah terkadang gajah-gajah itu menghancurkan, meluluh lantakkan dusun. Belum lagi berbagai jenis primate. Orangutan banyak menyerang perkebunan sawit, perkebunan hutan tanaman industry, kebun buah-buahan milik masyarakat, ada kadang sudah memasuki perkampungan untuk mencari makan. Beberapa jenis monyet lainnya, juga banyak menyerbu perkebunan. Kini satwa-satwa itu menjadi masalah baru bagi manusia yaitu, konflik antara satwa dan manusia. Satwa sudah dianggap menjadi hama tanaman yang sangat merugikan manusia. Sementara satwa-satwa itu, merasa telah kehilangan habitat, kehilangan rumahnya yang berupa hutan tropis dan berubah menjadi berbagai kepentingan. Apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan satwa-satwa itu dari kepunahan?

0 komentar:

AKU DAN SISWOYO

AKU DAN SISWOYO
Aku dan Sis tahun 1983, waktu pertama kali melakukan penelitian orangutan, Dia meninggal saat melahirkan anak, terlulu sering melahirkan. Biasanya orangutan, jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lain 5-7 tahun. Tapi Sis kurang dari 4 tahun. Maklum setiap harii di Camp, badan subur dan jantanpun sering menaksirnya. Saat melahirkan ari-arinya ketinggalan, terinfeksi setelah ditemukan sudah koma. Siswoyo punya anak 3, Siswi, Simon dan Sugarjito.